|
Tadinya cuma ngikutin suami bersosialisasi di Makale Selatan, Tana Toraja, saya iseng-iseng cerita sama petani cabai khas, KATOKKON, cabai super manja yang selalu jadi idola dapur ,Toraja. Dengan ekstra penanganan dan biaya, harga cabai ini tidak istimewa di masa panen raya, bahkan cenderung tidak punya harga. Terbersit dalam pikiran saya untuk mengobati kekecewaan mereka dengan melakukan olahan paska panen. Dua tahun kemudian jadilah launching KATOKKON botolan pertama. Pertama hanya satu jenis sambal KATOKKON tumis, setahun kemudian terus bertambah jenis rasa sbb: rasa goreng, rasa daging kerbau dendeng, minyak pedis (sambal cair), saos sambal dan sekarang sedang ujicoba KATOKKON tempe, KATOKKON belut, KATOKKON pamarrasan (kluwak khas Toraja), dll. Sekarang bersama teman sekaligus guru saya, Om Yos, yang terus mendampingi teman-teman petani menanam KATOKKON dengan lebih baik dan tentunya organik. Follow me, experience the flavor of Toraja.
|